Cicinurhaeni2020

Pernah kejadian waktu saya mau naruh lamaran kerja. Waktu itu saya minta tolong ke temen saya untuk nemenin saya. Karena saya yang butuh, jadi saya yang menjemput dia. Sebelum ketujuan saya mampir ketoko buat beli amplop coklat dan saya minta tolong temen saya untuk naruh ditas saya, waktu itu saya pakai tas gendong dan posisi saya yang didepan sedangkan temen saya yang bonceng. Saya: "num tolong dong" (sambil ngasih amplop nya) Hanum: "ndi raa?"  Saya pikir dia bonceng dulu baru naroh amplop ditas saya ternyata tidak. Perasaan saya ada yang bonceng gitu mak gleggg. Dengan pede nya saya langsung gas saja tanpa menengok kebelakang apa sudah siap atau belum. Dan tiba-tiba ada suara teriak manggil nama saya hahaha.  Hanum: "heeeee ci... Cici.... dinteni.. ci.. he....dinteni cii.. oyy" (teriak-teriak macam dihutan gitu hahaha sambil melambaikan tangannya) Saya: "hah siapa sii?" Pas nengok di spion:  Saya: "astaghfirullah nummmmm....." (Lang

Awalnya saya diajak teman saya untuk sowan dikediaman Abah Luthfi, lalu saya langsung minta ijin ke orang tua terlebih dahulu dan Alhamdulillah di ijinin.  Beberapa bulan yang lalu saya dan teman saya sowan dikediaman beliau. Perlu diketahui bahwa saya tidak tau jika kita bakal ada rombongan ketempat beliau. Yaa saya ikut rombongan dari Pemalang. Sebelumnya kita tidak ada yang kenal semua tetapi ada temennya temen saya dirombongan hehe.  Alhamdulillah selalu dikelilingi orang-orang baik nan cinta Ulama. Oh iya itu pengalaman pertama saya hehe. Saya exetied buat bertemu beliau.  Sampai disana kita dan yang lainnya ke mushola sebentar buat sholat Maghrib. Setelah itu kita ke rumah beliau. Mendekatinya saja sudah gemetar dag dig dug seerrrr. Untuk bisa bersalaman dengan beliau tentunya butuh sedikit perjuangan yaa hehe, harus sabar ngantri dan siap berdesakan.  Tiba saatnya saya untuk masuk kedalam barisan yang dikawal para Banser, saya berjalan menundukkan badan dan kepala saya dan melep

Hujan merupakan anugerah terindah yang Tuhan berikan kepada ciptaanNya.  Suara hujan yang bergerumuh dan angin kencang yang seolah akan membawaku terbang tinggi. Bersyukur atas nikmat Tuhan. Hujan suatu keberkahan buat makhluk hidup yang memerlukan serta membawa kegembiraan. Pulang kerja saya berjalan menyeberangi jalan raya dengan memakai payung yang saya bawa. Dengan angin yang kencang petir dan hujan yang lebat, saya dengan santainya nyebrang sendirian diantara beberapa kendaraan yang melintas. Ditengah-tengah pada saat saya menyebrang tiba-tiba angin kencang menerpa payung saya dan wuuusssstttt payung saya yang harganya tidak seberapa itu akhirnya terbalik keatas, otomatis saya basah kuyup dan dengan sigap saya langsung benerin payungnya. Andai saja hujan duit mungkin saya tidak akan benerin tuh payung hehe. Jalan sendirian hujan-hujanan banyak orang ditambah payung terbang alias terbalik, malunya bukan main. Belum lagi kepleset dipinggir jalan kalau bahasa jawanya kepengkok byyuuh

Entah apa yang merasukiku waktu itu kenapa bisa salah orang. Saya dan ketiga temen saya pergi seminar ust.Hanan Attaki di Hotel Sahid Mandarin di Pekalongan.  Kala itu kami berangkat harus berpencar dan ketemuan terlebih dahulu sebab saya harus jemput temen kerja saya. Dan kedua temen saya nunggu disuatu tempat favorit anak muda. Cieelahh wkwk padahal sii tidak juga kataku. Singkat cerita, saya boncengan dengan temen kerja saya namanya Yosi, dan ditengah perjalanan belum sampai tempat untuk ketemuan dengan temen saya tiba-tiba ada dua orang berbocengan yang saya pikir dia temen saya yaitu Manda dan Hanum. Yaaa konyol memang saya tidak mengenali temen saya sendiri.  Dalam hati saya "tumben banget nih orang pakai sepatu modis gitu mau seminar doang" dengan cadarnya yang menutupi wajahnya semakin membuatku kebingungan. Tanpa berpikir panjang saya mengiyakan mereka berdua untuk ready berangkat.  Diperjalanan saya sambil mikir beneran Manda dan Hanum bukan. Saya mulai curiga ketik

Halo, kalian ada yang suka isengin anak kecil? Yang suka sama anak kecil kita kumpul yuk!? Hehe Disini saya mau story' sharing lagi guys mengenai anak-anak lagi tentunya. Siapa sii yang tidak suka sama anak kecil? Siapa sii yang tidak gemes liat anak kecil? Yaa walaupun kadang-kadang suka kesel juga si hehe.  Eh tapi sebelumnya hal apa saja sii yang membuat suka sama anak kecil? Pertama , karena kepolosanya. Tentu saja namanya anak kecil belum mengerti banyak hal, ucapannya masih jujur serta tingkahnya yang masih alami. Kedua , menggemaskan. Mata bulat, hidung mancung, kulit bersih, bibir kecil, alis rapi, senyum lesung. Euyy siapa sii yang tidak tertarik? Kalau anda tidak tertarik perlu periksa kedokter sepertinya, hehe. Ketiga , aktif. Anak yang aktif sama dengan anak yang cerdas. Mungkin itu sii orang banyak bilang.  Kurang lebihnya begitu yaa guys. Saya suka sekali isengin ponakan saya kalau dirumah. Kalau kata orang si musuh bebuyutan wkwk. Jadi biasanya kalau lagi mau sama sa

Pernah denger kata uler helm?  Uler helm dalam bahasa Indonesia ialah ulet helm. Sebutan cleneh orang untuk orang yang memakai helm. Hehehe Pertama kali denger kata itu lucu aja sii. Ulet koh bisa helm-an wkwk. Ternyata sebutan itu untuk orang yang memakai helm. Entah karena antara helm dan orangnya yang lucu saat dipakai atau karena hal lainnya. Nah, jadi aku punya ponakan yang lucu guys. Dia sekarang usia 4thn tapi kaya usia 10thn karena bongsor gitu hahaha enggak deng wkwk. Kalian punya adek/ponakan? Terus kalian sering iseng banget gitu? Haha emang dasarnya tangan-tangan jahil yaa. Suatu malam seperti biasa dirumah tanpa secangkir kopi dan tanpa segepok uang💰 hehe bercanda. Banyak tingkah dari sikecil yang sejauh ini kadang akur kadang berantem kalau sama saya. Tapi banyak berantemnya si. Dengan sepeda buntutnya alias sepeda pas dia masih bayi. Kalau sekarang masih bayi juga kan masih balita tapi bayinya dia tuh bayi gede gitu haha. Dia bertingkah seolah sedang naik sepeda motor,

Awal tahun 2020 adalah awal-awal terabsurd bagi saya, bagaimana tidak? Mendapatkan panggilan training kerja di suatu Perusahaan di Batang adalah hal yang saya tunggu-tunggu sejak seminggu sebelumnya.  Saya berangkat bareng temen saya. Kita berangkat dari rumah jam 5 pagi. Karena perjalanan dari Pekalongan-Batang kurang lebih 1jam setengah. Dalam keadaan gugup saya lupa untuk mengisi bahan bakar motor saya sehingga baru sampai Sragi mogok dan harus cari bensin terdekat. Alhamdulillah nya ada orang baik yang mau membantu kita. Setelah sampai di Subah kita memutuskan untuk berhenti di pom bensin Subah. Awalnya temen saya ingin ke toilet saja, namun selepas dari toilet temen saya buka handphone dan mendapat informasi dari HRD. Eta: "Ya Allah mba, delok hp!!" Aku: "astaghfirullah etaaa" (lemes doong) Eta: "priye sii maen cancel-cancel tok ora ngerti kene umahe adoh" Aku: "nyong pengen nangis ya Allah"  Yaa,,, betul kita mendapat informasi kalau jadwal

Kalian pernah nonton kuda lumping? Apa yang kalian rasakan ketika nonton? Takutkah tapi penasaran/terhiburkah? Yukk kita simak sharing kali ini cekidot.... Kuda lumping adalah tarian tradisional dari Pulau Jawa. Kuda lumping atau biasa disebut jaran kepang di era sekarang memang sudah jarang kita temui. Biasanya sekelompok penari kuda lumping berjalan dari satu desa ke desa lainnya untuk menampilkan atraksinya dengan membawa properti dan alat musik yang mereka sediakan sebelumnya. Properti yang mereka bawa diantaranya kuda lumping, cambuk, selendang, kacamata hitam, gelang kaki, gelang tangan, kaca atau biasa disebut beling, obor beserta koreknya dll. Selain properti mereka juga membawa alat musik gamelan seperti gong, kendang, kenong dan selompret. Biasanya mereka juga dandan pakai make up seadanya dan memakai kostum seperti adat Jawa, tak ketinggalan blangkon juga tentunya. Pertunjukan kuda lumping didesa biasa dimulai sejak bada isya sampai jam 10 malam. Tarian ini juga terkenal mi

Dimasa pandemi seperti ini tentunya banyak orang yang kehilangan pekerjaan atau menganggur. Banyak pekerja buruh pabrik yang di PHK oleh perusahaan, sehingga tak jarang beberapa dari mereka yang merantau keluar kota terpaksa harus pulang kampung atau bahkan ada beberapa yang tak bisa pulang kampung karena sesuatu hal. Bahkan lebaran tahun 2020 saja tidak bisa pulang kampung karena pandemi. Tak bisa dibayangkan gimana sedihnya waktu itu kalau jadi mereka. Tangisan di kota orang tanpa ada kata kumpul keluarga.    Sementara saya yang sejak lama menganggur kala itu masih berjuang mati-matian untuk bisa dapat kerjaan. Saya rasa semua orang begitu. Sampai pada suatu hari saya dan teman saya berjuang untuk melamar pekerjaan di Semarang namun hasilnya zonk. Waktu itu masih belum PSBB jadi kita hanya memerlukan masker, handsanitizier dan jaga jarak. Eits, tunggu dulu. Kita masih belum menyerah. Tak kenal kata lelah walau kenyataanya kaya mau meninggal dijalan. Astaghfirullah. Seharian dijalan d